PUKUL 16.30 WIB, setelah 15 menit menunggu di halte bertuliskan `City Tour' di depan Mal Sarinah, Jakarta Pusat, bus wisata bertingkat yang dinanti pun tiba. Begitu pintu bus terbuka, hawa air conditioner (AC) bus langsung terasa di tubuh.
“Selamat datang Bapak dan Ibu sekalian, senang sekali bisa bertemu. Saya Toni sebagai tour guide dengan driver cantik kita Novi akan menemani perjalanan keliling Jakarta dengan rute sepanjang 11,7 km,“ kata Toni dengan ramah, kemarin.
Bus berkapasitas 60 kursi itu melaju perlahan dengan diiringi alunan musik.
Toni pun mulai cuap-cuap menjelaskan sejarah singkat ikon Jakarta yang dilewati bus besutan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu.
“Mal Sarinah ini merupakan pusat perbelanjaan pertama yang dibangun di kota Jakarta. Pembangunannya sendiri dicetuskan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno,“ tutur Toni.
Tak terasa, 25 menit telah berlalu. Penumpang baru dibawa melaju hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Kemacetan Jakarta hari itu memang tak biasa, entah mengapa rute yang hanya berjarak tak lebih dari 1 kilometer ditempuh dalam waktu nyaris setengah jam.
Namun, hal tersebut tak lantas membuat penumpang geram atau membatalkan menikmati pemandangan Kota Jakarta.
Macet akhirnya menjadi bagian dari kenikmatan wisata keliling Kota Jakarta itu tersendiri.
“Karena memang tujuannya untuk wisata, jadi tidak ada tekanan untuk buru-buru sampai tujuan,“ jelas Sidik, 34, salah satu penumpang bus pariwisata bertingkat City Tour itu.
Bus kembali melaju.
Namun, kecepatan maksimal 20 km/jam tak mampu diraih. Di Harmoni dan Pasar Baru bus tidak dapat melaju karena macet total. “Macet di depan kantor pos di Pasar Baru lebih dari 20 menit,“ jelas Sidik yang tinggal di kawasan Pramuka itu.
Penumpang lain, Julia, 34, merasakan hal serupa.
Meski macet, ibu empat anak itu merasa nyaman di dalam bus. “Enak, busnya ada musiknya, AC-nya dingin, jadi enggak berasa macet,“ jelas Julia.
Ia memuji kefasihan tour guide yang kerap mengajak bercanda dan terus menghibur penumpang dengan berbagai cerita seputar Kota Jakarta.
“Guide-nya enggak berhenti bercerita, jadi enggak suntuk walaupun macet, anak-anak juga seneng,“ tambah Julia.
Tak terasa, selama 2,5 jam mengitari satu putaran, bus kembali ke Halte Sarinah.
Penumpang dengan santai turun, diiringi ucapan terima kasih dan selamat jalan dari awak bus. (Vera Triyani/X-7/ Media Indonesia, 01/03/2014)
00.26
0 comments:
Posting Komentar