Saling Sodok di Segmen Favorit

Avanza dan Xenia tak bisa lagi melaju sendirian dengan santai karena para pemain baru terus mengintip untuk menempel mereka. CERITA menarik ini keluar dari mulut Direktur Pen jualan PT Suzuki Indo mobil Sales Davy Tuilan selepas acara peluncuran Ertiga Sporty, pekan lalu.

Alkisah, menurut Davy, Suzuki yang kini bersemangat dengan hasil yang dicapai produk low multipurpose vehicle (LMPV) mereka, Suzuki Ertiga, mencium bakal ada pesaing baru cukup potensial di kelas itu yang tak boleh dianggap remeh, yakni Honda Mobilio.

“Karena itu, setelah Mobilio launching, kami lakukan riset. Kami bedah habis-habisan. Hasil riset kami butuh varian yang bisa tampil beda,“ papar Davy.

Hasilnya ialah Ertiga Sporty.
“Mobil ini menjadi jawaban Suzuki perihal semakin banyaknya kompetitor di segmen LMPV bonnet,“ lontarnya.

Pernyataan itu menjadi menarik karena mampu menggambarkan betapa persaingan di segmen dengan pasar terbesar di otomotif nasional itu memang kian hari kian keras. Bahkan pemain `agak baru' yang sedang naik daun seperti Ertiga pun mesti membedah keunggulan dan kelemahan `anak baru' yang belum teruji kehebatannya.

Meskipun pasar LMPV mulai tahun lalu sedikit tersedot oleh kemunculan mobil-mobil di segmen low cost green car (LCGC), faktanya segmen itu masih menjadi yang terbesar.

Jika menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) yang diterima Media Indonesia, segmen LMPV mengalami deselerasi di bulan perdana tahun kuda kayu. Jual beli LMPV sepanjang Januari berbobot 30.762 unit atau turun 2,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.

Kontribusinya terhadap total penjualan pasar Januari juga sedikit mengecil, yakni 29,72%. Komparasikan dengan pembuka bulan tahun ular air lalu, saat kendaraan-kendaraan LMPV meraup 32,84% pangsa pasar penjualan mobil nasional.

"Sekarang sedang dalam proses studi. Tapi kalau ditanya apakah tertarik, iya, karena segmen ini memang yang terbesar."

Duljatmono Operating General Manager PT KTB
Meski demikian, hingga detik ini segmen LMPV tetap menjadi kue penjualan terbesar industri jika dibandingkan dengan segmen lainnya. Karena itu, ia tetap menjadi magnet bagi pabrikan-pabrikan di Indonesia untuk menggemukkan penjualan. Artinya persaingan bakal mengeras dan menarik.

Penguasa lama seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak bisa lagi melaju sendirian dengan santai karena para pemain baru terus mengintip untuk menempel mereka.
Jika melihat lagi data penjualan Januari 2014, Avanza memang masih jauh di atas dengan transaksi sebanyak 16.312 unit.

Namun, nasib yang berbeda dialami saudara kembarnya, Xenia.
Langganan nomor dua itu pada Januari mulai kedodoran dan cuma mampu melego 4.636 unit. Xenia mesti rela menyerahkan posisi keduanya kepada Ertiga (5.378 unit).
Mobilio yang baru setengah bulan melantai mengintai di urutan selanjutnya (1.508 unit).

Lalu apakah Daihatsu khawatir dengan situasi itu? Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra tetap yakin Xenia yang menurutnya khusus dibuat untuk konsumen Indonesia akan mendapat tempat tersendiri jika dibandingkan dengan pesaingpesaing yang lain.

Sayangnya ia tidak bersedia menyebutkan strategi Daihatsu untuk merebut lagi posisi runner up kelas MPV dari tangan Suzuki Ertiga.
“(Soal pengembangan produk baru) kami akan memberitahukan pada waktunya. Kami tidak bisa memberi tahu saat ini,“ ujarnya diplomatis.
Banyak tertarik Sodok-menyodok di segmen LMPV, khususnya di kelompok bonnet (berhidung), tak membuat takut beberapa merek yang belum tapi memiliki ketertarikan tinggi masuk ke kelas itu.

Nissan yang sebentar lagi akan memasarkan Datsun Go+, mobil LCGC yang mengambil model MPV, tampak begitu optimistis produk baru mereka itu bakal mampu ber saing dengan pemain-pemain lawas di kelas LMPV.

Belakangan, Mitsubishi juga membeberkan ketertarikan bergabung dengan `senior-senior' LMPV.

“Sekarang sedang dalam proses studi. Bukan soal kapannya, melainkan soal apakah iya, apakah tidak. Tapi kalau ditanya apakah tertarik, iya, karena segmen ini memang yang terbesar,“ ucap Operating General Manager of PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono kepada Media Indonesia di Sentul, Bogor, Kamis (27/2).

Ia mengatakan studi yang dilakukan Mitsubishi, selain pembelajaran mengenai pasar, `satu paket' dengan hal-hal teknis seperti model, kapasitas mesin, dan tenaga. Soal pasar sendiri, ia menilai segmen LMPV masih dapat berkembang lagi.

“Saya belum bisa prediksi. Perlu studi dan analisis terkait kondisi ekonomi, daya beli masyarakat, kondisi otomotif, dan perkembangan teknologi otomotif itu sendiri. Yang jelas potensi MPV memang yang terbesar di pasar Indonesia,“ paparnya.

Jadi, bakal makin hebatkah salipmenyalip di segmen favorit konsumen Indonesia itu? (S-2/Media Indonesia, 06/03/2014)

0 comments:

Posting Komentar