PERUSAHAAN Umum (Perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) akan menambah 16 rute baru layanan bus aglomerasi atau Trans-Jabodetabek hingga total trayek yang dilayani transportasi umum tersebut menjadi 20 rute.
Rute sebanyak itu akan mulai dilayani setelah PPD mendapat tambahan 600 bus bantuan dari Kementerian Perhubungan.
Saat ini Trans-Jabodetabek baru melayani empat rute dengan jumlah armada 88 unit, yakni koridor DepokPGC-Grogol, Harapan Indah (Bekasi)-Pasar Baru, Poris Plawad-Kemayoran, dan ko ridor Ciputat-Blok M.
Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa memastikan penumpang yang menggunakan bus Trans-Jabodetabek pada 20 rute itu hanya dikenakan tarif Rp3.500, atau jauh lebih murah daripada yang berlaku saat ini, yakni Rp8.000 hingga Rp10.000 per penumpang.
“Cukup bayar Rp3.500. Berlaku tidak hanya yang berangkat dari kawasan penyangga ke Jakarta, tetapi juga arah sebaliknya,” kata Pande, kemarin.
Kepastian tarif bus TransJabodetabek menjadi Rp3.500 diperoleh setelah PPD bergabung dengan PT Transportasi Jakarta dan pekan lalu dicapai kesepakatan pembayaran tarif dengan sistem rupiah per kilometer. Dengan sistem itu, pemasukan untuk PPD akan dibayar oleh PT Transportasi Jakarta. Untuk para penumpang Trans-Jabodetabek, mereka hanya cukup membayar Rp3.500 dengan cara nontunai, seperti yang diterapkan dalam layanan Trans-Jakarta.
Namun, Pande belum dapat memastikan kapan pengoperasian 600 bus dengan tarif Rp3.500 itu bakal dimulai.
Ia menargetkan seluruh rute beroperasi pada Februari mendatang. “Tergantung kecepatan pengurusan suratsurat (bus)-nya. Kalau cepat, Februari nanti semuanya su dah bisa jalan,“ ujarnya.
Bus Trans-Jabodetabek beroperasi pertama kali pada Agustus 2015 dan masuk ke jalur khusus bus TransJakarta untuk mengangkut penumpang di setiap halte. Rute yang dilayani bus Trans-Jabodetabek dan bersinggung-an dengan bus Trans-Jakarta yakni Poris Plawad-Kemayoran, Harapan Indah (Bekasi)-Pasar Baru, dan Depok-PGC-Grogol.Rekrut sopir Terkait dengan penambahan 600 bus aglomerasi oleh Kementerian Perhubungan, untuk mengoperasikan busbus tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah meminta kepada PPD untuk merekrut sopir angkutan umum, termasuk sopir metromini.
“Saya sudah minta PPD dan Dishubtrans (Dinas Perhubungan dan Transportasi) DKI untuk merekrut sopir metromini atau operator lain karena nanti PPD dapat bus 600 unit,“ kata Ahok di Balai Kota DKI (Media Indonesia, 22/12/2015).
Pelatihan tersebut wajib diikuti setiap sopir yang direkrut PPD dan operator yang bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta, sebab sopir yang mengemudikan bus-bus PPD atau Trans-Jakarta harus memiliki sertifikat pelatihan itu. (Ssr/J-2) Media Indonesia, 23 Januari 2016, Halaman 5
10.47
0 comments:
Posting Komentar