Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komisaris Jenderal Oegroseno mengungkapkan hal itu saat meninjau sekaligus mengecek kesiapan jalur pantura, terkait dengan kesiapan arus mudik di Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kemarin.
"Jalan pantura sekarang kondisinya parah, banyak yang rusak dan perbaikannya belum optimal," ujar Seno.
POSTINGAN INI SEBAGAI BACKUP DARI BLOG YANG LAMADia mengkhawatirkan perbaikan yang saat ini dilakukan belum optimal. Padahal waktunya sudah mepet sehingga tidak akan bisa selesai kalu hanya ditangani pihak Bina Marga.
"Mungkin kita nanti bisa minta bantuan Zeni TNI untuk mempercepat perbaikan," katanya.
Menurut Kepala Baharkam, kalau dari segi pengamanan arus mudik, Polri sudah siap.
Dia meminta agar lebih banyak disediakan tempat peristirahatan (rest area) di jalur paling sibuk di Pulau Jawa itu. "Kalau bisa, setiap 5 kilometer ada rest area."
Ketua Umum Gapensi Soeharsojo mengatakan setiap tahun menjelang mudik Idul Fitri, jalur pantura memang selalu diperbaiki, tapi tidak pernah tuntas. Menurut dia, itu disebabkan hal mendasar, yakni kurangnya anggaran yang dikucurkan.
Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan pantura akan terus-menerus diperbaiki setiap tahun karena material konstruksi untuk perbaikan jalur tersebut tidak maksimal. Itu karena anggaran yang dibutuhkan tidak pernah dipenuhi sehingga daya tahan jalur pantura pun tidak maksimal.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pun menyatakan jalan beton baru di jalur pantura pertahun anggaran yang bisa dibuat hanya sekitar 30 km dari total panjang jalan 1.341 km.
"Itu yang bisa dibuat jalan beton baru, sisanya cuma perbaikan rutin, menambal jalan berlubang, termasuk daur ulang," kata Djoko di Semarang, kemarin.
Untuk mengatasi hal itu, ahli teknik sipil ITB Djunaidi di Kosasih mengimbau Bina Marga mengusahakan peningkatan teknologi. (sumber Media Indonesia Rabu, 3 Juli 2013, Hal 2)
0 comments:
Posting Komentar